SOFIFI, MALUTTODAY.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) menjadikan Mesjid Raya Shaful Khairaat Sofifi sebagai tempat pelaksanaan ibadah hari besar Islam.
Seperti Shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha di tahun sebelumnya Dan tahun 2023 ini, Pemprov Malut kembali melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri Sabtu 1 Syawal 1444 H, mendatang di tempat yang sama.
Hal tersebut disampaikan Rahwan K. Suamba selaku Kepala Biro (Karo) Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Malut melalui keterangan persnya, Rabu, (9/4/2023) kemarin.
Menurut keterangan Jubir Gubernur itu, bahwa Gubenur KH Abdul Gani Kasuba dan Sekprov Malut Samsuddin A. Kadir akan melaksanakan Shalat Idul Fitri di Mesjid Shaful Khairaat Sofifi.
“Sementara Wakil Gubernur Maluku Utara M. Al Yasin Ali akan melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Agung, Weda,” katanya.
Disebutkannya yang bertindak sebagai Khatib dalam Shalat Idul Fitri di Sofifi nanti adalah Ustad Muhammad Thariq Kasuba (MTK) dan bertindak sebagai imam adalah imam Masjid Raya Shaful Khairaat, Irwan Tomasoa.
Menurutnya terkait dengan kegiatanan Open House, Gubernur Malut pada hari pertama akan berada di Sofifi sehingga pelaksanaan Open House akan berjalan sesuai dengan waktu usai shalat Idul Fitri.
“Begitu pula di kediaman Sekprov Malut di puncak Gosale. Sementara, Wakil Gubernur Malut juga melaksanakan open house hari pertama bersama masyarakat di kediaman weda,” jelasnya.
“Untuk jadwal resmi open house pemerintah Provinsi Maluku Utara akan disampaikan kemudian hari, “kata karo Adpim Pemprov Malut itu.
Oleh karena itu, dia berharap seluruh pimpinan OPD dan Pejabat Eselon III dan Pejabat Fungisonal dapat melaksanakan Salat Idul Fitri bersama dengan pemerintah Provinsi Maluku Utara dan masyarakat kota Sofifi.
“Kita berharap semua ASN mulai pimpinan OPD, pejabat eselon III dan pejabat fungsional beserta keluarga dapat bersama sama dengan massyarakat sofifi melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid Shaful Khairaat,” pungkasnya.
Diketahui, Shafull Khairat merupakan masjid termegah di Indonesia Timur karena dilengkapi dengan tangga ekalator telah menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan besar seperti dakwah para tokoh agama nasional, kegiatan organisasi islam hingga kegiatan sosial keagamaan lainnya.