HALSEL, MALUTTODAY.com – Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba mengtakan jika pertanian itu penting dan wajib karena menyangkut kebutuhan masyarakat.
Hal ini disampaikan Wabub saat memberi sambutan ucapan selamat kepada seluruh hadirin peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) tahun 2024 yang digelar Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan yang berjalan lancar dan penuh khidmat di Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan, yang melibatkan perwakilan dari Dinas Pertanian di 10 kabupaten/kota se Provinsi Maluku Utara. Rabu (8/3/2023).
Hasan Ali Bassam Kasuba, Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan saat memberi sambutan menuturkan, pertanian merupakan hal penting dalam kehidupan manusia.
“Terkait pertanian ini, menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan kita manusia, dan pertanian juga menjadi suatu hal yang sangat penting untuk kemudian memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kita,” kata Bassam Kasuba di hadapan hadirin.
Menurutnya, menyangkut pertanian menjadi suatu hal yang wajib sebenarnya bukan suatu hal yang main-main karena dari pertanian dan peternakan itu sendiri yang menopang kebutuhan pangan masyarakat.
“Kemudian menopang pertumbuhan ekonomi kita, ya terkhusus di Maluku Utara dan kita lihat potensi yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan sebenarnya potensinya besar sekali banyak lahan-lahan yang memang belum digarap,” ucapnya.
Meski begitu, katanya, banyak konsep-konsep pertanian modern yang sudah ada tapi belum betul-betul bisa diaplikasikan dengan baik sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua.
Dikatakan Bassam, bagaimana dengan pemerintah selaku pemegang kepentingan atau kemudian yang memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi, pembinaan dan pengawasan untuk bisa memastikan bahwa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pangan menjadi penting.
“Ataupun kesejahteraan masyarakat kita dalam bidang pertanian kita harus bisa memastikan itu bisa berjalan dengan baik kita harus bisa memastikan ini bisa betul-betul sesuai dengan ekspektasi dan harapan kita,” ujarnya.
Dikarenakan apabila dilihat potensi itu sudah ada dan sangat besar sekali tetapi kemudian pemanfaatannya, sebagaimana yang diharapkan dengan maksimal belum ditemukan sampai saat ini.
Itu menandakan bahwa perencanaan-perencanaan yang sudah dibuat berarti dari hasil-hasil perencanaan itu masih banyak pekerjaan rumahyang kemudian harus diperhatikan.
“Karena kalau selama ini kita dengar keluhan dari para petani, rata-rata keluhannya adalah ketika mereka sudah bersemangat menanam, ya kemudian dari hasil tanaman yang sudah mereka hasilkan yang menjadi kebingungannya akhirnya pemasarannya ke mana,” ungkapnya.
Ditegaskannya yang menjadi problem adalah hasil itu dijual ke mana, yakni sistem apa yang harus disediakan sehingga masyarakat bisa merasa yakin bahwa ketika hasil pertanian mereka itu menghasilkan untuk kesejahteraan mereka.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita semua bapak dan ibu sekalian kalau menurut kami masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita lakukan dari mulai bagaimana kita berupaya untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu perlu merubah mindset berpikir, pola bagaimana untuk pertanian itu lebih modern dan lebih maju dan meyakinkan masyarakat, khusus kepada generasi-generasi milenial bahwa mereka bisa sejahtera dengan pertanian.