Jelang Nataru, KPw BI Malut Pastikan Kebutuhan Uang Tetap Terjaga

Kantor Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara

TERNATE,MALUTTODAY.com – Memasuki penghujung tahun 2022, kebutuhan uang dalam menyambut momentum natal dan tahun baru (Nataru) berdasarkan proyeksi dari kebutuhan perbankan di wilayah Provinsi Maluku Utara Tahun 2022, adalah sebesar Rp 689 miliar atau naik sebesar 31 persen dari periode yang sama di tahun 2021. Peningkatan tersebut selaras dengan peningkatan jumlah inflow dan outflow. Kebutuhan UPB lebih diutamakan untuk pengisian ATM pada saat hari libur Nataru karena perbankan tidak beroperasi pada saat tersebut.

“Untuk mengantisipasi kebutuhan perbankan tersebut, kami sudah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp1 triliun,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto dalam keterangan persnya, Selasa,(20/12/2022).

Eko, mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk memastikan kebutuhan uang kecil maupun besar dari masyarakat tetap terjaga. Salah satu bentuk strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan kas keliling wholesale, retail, serta dropping kas titipan di kota dan kabupaten wilayah Provinsi Maluku Utara.

“Tercatat, kami sudah melakukan 8 kegiatan kas keliling di kota atau kabupaten seperti Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai dan Kota Tidore Kepulauan,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya juga telah melakukan 4 kegiatan dropping kas titipan di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan.

“Kami juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menukar uang di 64 jaringan kantor cabang bank umum yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara. Beberapa strategi ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan uang dalam jumlah serta nominal yang mencukupi, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kondisi uang rupiah yang layak edar di masyarakat,” terangnya.

Selain itu, seiring dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Maluku Utara dan menurunnya tren pandemi Covid-19, pada kuartal III tahun 2022 tercatat arus uang keluar (outflow) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, telah mencapai Rp 2,152 triliun atau meningkat 9 persen secara year on year (yoy).

“Uang pecahan besar (UPB) mendominasi outflow dengan total mencapai Rp 2,040 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 9 persen. Sedangkan uang pecahan kecil (UPK) naik sebesar 0,37 persen. Peningkatan outflow ini dipicu oleh semakin terbuka dan bertambahnya akses transportasi khususnya moda transportasi udara,” tutur Eko.

Hal yang paling menonjol adalah dari sisi perdagangan dan industri yang mulai beroperasi secara konsisten sehingga menyebabkan tingginya mobilitas masyarakat yang memicu meningkatnya transaksi kegiatan ekonomi.

“Hal ini berbeda dari tahun 2021 dimana mobilitas masyarakat dan sektor industri masih terbatas. Kenaikan outflow pada kuartal III 2022 sendiri berimbas pada kenaikan arus uang masuk (inflow) sebesar 7 persen (yoy).” tutupnya. (Iad)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *