TERNATE, MALUTTODAY.com – Aksi jilid III penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis (21/4/2022) polisi memasang security barier atau kawat berduri di Jalan Revolusi, tepat di depan kantor wali kota Ternate.
Pemasangan security barier dimulai dari pintu masuk kantor wali kota, hingga pintu keluar.
Meski adanya pemasangan security barier, namun tidak menganggu aktifitas kerja pegawai di kantor wali kota.
Pemasangan security barier merupakan bagian dari pengamanan untuk menjaga adanya kontak antara massa aksi dan polisi serta melindungi sejumlah fasilitas bangunan kantor, seperti tembok dan pagar kantor yang sering menjadi sasaran.
“Security barier ini dipasang di kantor wali kota dan bukan saja disini sejumlah tempat yang lain juga disiapkan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat ujuk rasa berlangsung,“ ujar Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit saat ditemui usai apel gabungan TNI/Polri dan Satpol PP.
Dalam rangka aksi unjuk rasa kepolisian diback up oleh TNI untuk mengantisipasi meningkatkan eskalasi pengamanan. Aparat gabungan TNI/Polri dan Satpol PP berjumlah 1.000 personel. Dengan menempatkan personel di sejumlah titik objek vital.
”Terkait pengaman unjuk rasa, kita dari kepolisian dibantu dari rekan-rekan TNI dan Satpol PP, dan semuanya yang turun kurang lebih sampai dengan 800-1000 personel diterjunkan disemua objek vital. Semua tempat Pom Bensin, kemudian di kantor pemerintah yang vital, kita amankan semua,” ungkap Andik.
Ada dua lokasi yang menjadi titik unjuk rasa, yakni di samping kantor Bank Indonesia atau jalan menuju kantor Mapolda Maluku Utara. ”Ada dua titik lokasi unjuk rasa pertama di samping Bank Indonesia jalan menuju kantor Polda Malut. Sedangkan elemen-elemen lain yang kami pantau mereka juga akan turun, maka mempersiapkan dengan eskalasi pengamanan yang optimal,” ujarnya.
Andik mengatakan, pihaknya tetap memberikan kesempatan pada para massa aksi untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum mereka.
“Jelas kami, adik-adik adalah adik kita juga kita berikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dengan lain-lain, upaya-upaya kami adalah persuasif dan berkoordinasi dengan para korlap kemarin yang kita kumpulkan baik di Polres secara langsung mau pun masing-masing yang bersangkutan dan kelompoknya bahwa mereka harus pahami aturan-aturan yang ada sekali lagi disini adalah ada edukasi-edukasi,” kata Andik. (Dickhy)