TERNATE, MALUTTODAY.com – Aksi unjuk rasa tolak presiden tiga periode di depan kantor wali kota Ternate, berakhir ricuh, Kamis (07/04/2022).
Kericuhan dipicu massa aksi yang mencoba menutup akses jalan. Sedangkan kondisi kendaraan di jalan raya yang sedang padat.
Polisi yang mengawal aksi tersebut meminta agar jalan raya tersebut dibuka, namun tidak diindahkan massa aksi.
Sehingga aparat kepolisian langsung membubarkan paksa aksi tersebut. Sehingga terjadi aksi kejar-kejaran antara pendemo dan polisi di jalan raya.
“Tadi sempat terjadi aksi demo dari massa PMII, yang mana demo tersebut tidak mengantongi izin. Ternyata setelah kita kawal, ada yang menghalang-halangi, tutup jalan. Kondisi jalan ramai, sehingga kami imbau mengajak untuk minggir. Karena tidak mendapat respon dengan baik, jadi kami terpaksa meminggirkan mereka,” ujar Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit kepada Maluttoday, usai melakukan pertemuan dengan massa aksi di Mapolres Ternate, Kamis (7/4/2022).
Andik mengatakan, aksi yang dilakukan tersebut menuntut permasalahan terkait dengan isu tiga periode presiden, BBM dan minyak goreng.
“Sempat terjadi aksi sedikit kantor wali kota tadi, tuntutan mereka itu adalah tidak setuju tiga periode presiden, turunkan harga BBM, turunkan harga minyak goreng,” ujar Andik.
Terkait dengan anggotanya menjadi korban luka, kata Andik, pihaknya telah melakukan penanganan medis dan sudah ditangani.
“Tadi ada anggota kami korban, tapi alhamdulillah kami sudah selesaikan dengan baik. Sedangakan massa aksi yang sempat diamankan diberikan pembinaan,” katanya.
Ia menambahkan, agar masa melakukan aksi unjuk rasa dengan aturan tata cara yang berlaku, sehingga tidak merugikan orang lain.
“Kami akan memberikan tindakan tegas kepada mereka kebelakang, apabila meraka melakukan aksi demonstrasi. Kami akan mengawal dengan baik, asalkan sesuai dengan aturan yang tertib. Apabila aksi mereka melanggar aturan maka kami bubarkan dengan aturan yang berlaku,” tegasnya. (Dickhy)
