Jelang Ramadhan Harga Daging Sapi di Ternate Merangkak Naik

TERNATE, MALUTTODAY.com — Jelang Ramadhan harga daging sapi di Kota Ternate mengalami lonjakan. Dari semula harga Rp 130.000, kini menjadi Rp 150.000 perkilo. Namun harga ini diperkiraan akan naik lagi hingga Rp 170.000 perkilo di H-3 bulan Ramadhan.

Dari amatan maluttoday, Rabu (31/3/2022), di tempat penjualan daging sapi di pasar tradisional Bahari Berkesan di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate. Harga daging dijual bervariasi, yakni untuk harga daging utuh diharga Rp 140.000- 150.000 perkilo. Sedangkan untuk tulang Iga harga Rp 90.000-100.000.

“Harga kita sekarang sudah jual Rp 150.000 dari sebelumnya Rp 130.000, ini sudah biasa naik menjelang (bulan puasa) dan bisa naik sampai Rp 170.000 nanti di H-3, karena para peternak menjual sapinya dengan melihat momen. Sehingga kita juga harus jual dengan harga tinggi, agar bisa mengimbangi, jika tidak kita merugi, ” kata Ibrahim, pedagang sapi di pasar tradisional Bahari Berkesan.

Ibrahim yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha sapi dan kerbau Kota Ternate mengatakan sebelum terjadinya penyebaran Covid-19, kebutuhan daging biasa dijual mencapai 1 ton daging, namun adanya covid penyediaan penjual daging sapi justru menurun sampai 70 persen.

“Yah kalau perhari sebelum ada covid kita menjual daging 900 sampai 1 ton daging sapi, tetapi setelah adanya covid penjualan daging justru menurun drastis hingga 70 persen, yakni 700-800 kilo per hari,” ujarnya.

Dalam setiap harinya para pedagang ini menyembelih sapi betina di tempat penyembelian sapi, hal itu dilakukan karena banyak sapi jantan yang dijual ke luar Maluku Utara.

“Dalam sehari yang dipotong 10 ekor sapi dan rata-rata itu sapi betina produktif, karena sapi jantan banyak dijual di luar Maluku Utara. Jadi 80-90 persen sapi betina, jadi terpaksa kita potong sapi betina untuk memenuhi kebutuhan di Kota Ternate,” jelasnya.

Ia berharap, agar Pemerintah Provinsi Maluku Utara, menutup seluruh kran, agar sapi tidak jual ke luar daerah.

“Banyak sapi yang di jual keluar, pemerintah provinsi harus menutup kran pengeluaran keluar daerah, karena bisa kita prediksi di tahun 2030 dan seterusnya kita di Ternate akan mengonsumsi daging impor,” tambahnya.

Sementara itu, harga itu harga daging ayam masih stabil dan tidak mengalami kenaikan, yakni per ekor dijual dengan harga Rp 35.000-45.000. “Untuk sementara harga daging masih stabil, tidak naik harganya, jadi masih Rp 35.000-45.000 tergantung ukurannya,” ujar Suardi pedagang ayam pasar Bahari Berkesan. (Dickhy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *