Polda Maluku Utara Buka Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri

TERNATE, MALUTTODAY.com – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara, secara resmi membuka pendidikan dan pembentukan Bintara Polri, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Sofifi, Selasa (08/02).

Upacara pembukaan pendidikan dan pembentukan ini dipimpin langsung Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Risyapudin Nursin, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Irjen Pol Risyapudin dalam membacakan sambutan Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, mengucapkan selamat datang di lembaga pendidikan dan pelatihan polri, tempat para siswa sekalian akan dididik, ditempa dan dilatih untuk menjadi insan tribrata yang profesional, bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik.

“Keberhasilan yang telah saudara raih ini, merupakan berkah dan karunia dari tuhan yang maha esa, serta hasil dari perjuangan panjang dan buah dari ketekunan, keuletan, dan kesungguhan saudara, yang juga tentunya tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua dan keluarga,” ucapnya.

Program pendidikan pembentukan bintara dan tamtama polri pada tahun ini akan diselenggarakan dalam dua gelombang dengan lama pendidikan setiap gelombang selama lima bulan.

“Gelombang pertama yang dibuka pada hari ini, pendidikan menjadi aspek penting dalam mempersiapkan SDM Polri yang unggul di era police 4.0, yang mampu menjawab tantangan kekinian di era digitalisasi karena para bintara dan tamtama merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Risyapudin bilang, ada beberapa penekanan kepada para siswa untuk dipedomani dan dilaksanakan, tingkatkan terus keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.

“Selalu disiplin dan patuhi protokol kesehatan, jangan lengah, jangan kendor guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus polri. Ikuti semua proses pendidikan dengan tekun, penuh semangat dan selalu riang gembira, serta tanamkan tekad dan motivasi yang kuat,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata Risyapudin, persiapkan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan, hindari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan serta ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga.

“Bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis,” pungkasnya. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *