BMKG: Wilayah Maluku Utara Dilanda Cuaca Buruk, KSOP Hentikan Aktifitas Pelayaran

Pelabuhan Rakyat Bastiong Ternate

TERNATE, MALUTTODAY.com – Badan Metereologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), stasiun Kelas I Sultan Babullah Ternate, mengungkapkan bahwa di Desember ini, pihanyak telah menemukan adanya konvergensi atau kerapatan massa udara di wilayah Maluku Utara, yang berdampak pada kondisi cuaca hujan dengan intensitas ringan, lebat di sejumlah wilayah.

Prakirawan BMKG Fahmi A. Bachdar, mengatakan sejauh dari pantauan secara normal, iklim pada November-Desember sudah memasuki curah hujan. Untuk kejadian berapa hari ini, hujan di Kota Ternate dan sekitarnya, hal ini terpantau adanya konvergensi atau kerapatan massa udara di wilayah Maluku Utara.

“Kondisi ke depan dari analisis, terpantau ada bibit siklon di samudra pasifik utara atau lebih tepatnya di utara Papua, yang berdampak di Maluku utara, terpantau konvergensi serta belokan massa udara dalam hal ini, potensi hujan ringan hingga sedang,” kata Fahmi kepada wartawan, Selasa (30/11/2021).

Lanjut Fahmi, bahkan dapat berdampak pula pada arah kecepatan angin di perairan Maluku Utara, sehingga berpotensi terjadi ketinggian gelombang yang mencapai 2-4 meter yang berada di samudera pasifik utara Halmahera, perairan barat bagian utara dan perairan Morotai serta laut Halmahera.

“Jadi tinggi gelombang yang berdampak karena adanya bibit tadi itu berada pada samudera pasifik bagian utara, selatan, laut Halmahera, perairan Utara Morotai, perairan barat bagian utara serta sebagian perairan Loloda dan selatan Morotai,” ujarnya.

Menurutnya dari analisis ini juga, pihaknya dapat diperkirakan tiga hari ke depan masih ada potensi gelombang tinggi, intensitas hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah terutama di Kota Ternate, Sofifi, Jailolo, Tidore, Moti, Makian, Loloda dan Morotai. Sementara hujan lebat dari hasil analisis sekarang belum terdeteksi.

“Namun, dampaknya dari bibit tadi, sangat berdampak di Maluku Utara, bahwa ada peningkatan kecepatan angin berpotensi terjadi gelombang tinggi,” tutur Fahmi.

Fahmi,menambahkan di bulan ini juga, khususnya wilayah Gane barat, Kabupaten Halmahera Selatan, dilihat dari rata-rata curah hujannya cukup tinggi.

“Jadi wilayah Gane Barat intensitasnya tinggi di mana diproyeksi ada potensi curah hujan ringan hingga lebat di wilayah tersebut,” cetusnya.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate Hentikan Aktifitas Pelayaran

Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate, mengeluarkan surat pemberitahuan nomor UM,003/22/24/KSOP TTE-2021. Penghentian sementara aktifitas pelayaran, disebabkan terjadinya cuaca buruk di wilayah Provinsi Maluku utara.

Surat pemberitahuan tersebut di sampaikan kepada para pimpinan perusahaan pelayaran/non pelayaran. Para nakhoda kapal, para pemilik kapal-kapal lokal/kapal jenis ferry/kapal rakyat 4, Para Danpos KSOP Kelas II Ternate, dan semua masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut.

Guna menindaklanjuti prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi, Kelas I Sultan Babullah Ternate, yang dikeluarkan pada tanggal 29 November 2021 Pukul 21:00 Wit berlaku sampai dengan tanggal 02 Desember 2021 pukul 21:00 Wit, perihal peringatan dini gelombang tinggi (early warning).

Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter (rough sea) berpeluang terjadi di perairan Ternate, Morotai, Ternate-Bitung, Ternate-Manado, Ternate-Batang Dua, Ternate-Pulau Bacan, Ternate-Pulau Obi, Ternate-Kepulauan Sula dengan kecepatan angin 3-20 knots dari arah barat ke utara.

“Berkaitan dengan butir 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas, untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan harta benda di laut. Maka kami dari Kantor KSOP Kelas II Ternate menunda sementara keberangkatan kapal-kapal penumpang lokal/ ferry, perintis, landing craft tank (LCT), SPOB dan kapal-kapal rakyat terutama rute tujuan Loloda, Kedi, Dama, Morotai, Bitung, Manado, Pulau Bacan, Pulau Obi, Kepulauan Sula, Batang Dua (Mayau dan Tifure), kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate, Agustinus. (Dickhy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *