TERNATE, MALUTTODAY.com – PT ASDP Cabang Ternate bertindak cepat dengan melakukan investigasi terkait video viral di media sosial yang melibatkan sopir truk dan satuan pengamanan di pelabuhan fery Sidangoli belum lama ini.
Manager Operasional PT ASDP Cabang Ternate, Zainal Abidin mengatakan pihaknya telah melakukan pemanggilan pada operator mau pun vendor, pada Selasa 19 Oktober 2021, pukul 11.00 Wit, beretempat di pelabuhan fery Sidangoli Halmahera Barat.
Dari penjelasan keduanya, kata Zainal, bahwa pada pelayanan kapal trip III sesuai jadwal, yaitu KMP Baronang dengan operator kapal PT ASDP Cabang Ternate. Pada saat aktivitas pemuatan kendaraan dari parkiran menuju ke atas kapal yang di komando oleh perwira kapal Mualim I, Chip Fauzan. Ia mengarahkan satu per satu kendaraan ke atas kapal melalui radio HT dengan memperhatikan jenis kendaraan dengan jenis muatan yang pada kendaraan golongan V (trek sedang) dari parkiran diarahkan untuk naik di atas kapal.
“Maka pada saat tiba giliran antrian kendaraan golongan V truk sedang tersebut bermuatan kopra dengan kisaran berat 12 ton itu, maka perwira kapal menyampaikan ke petugas parkiran agar dapat digantikan dengan kendaraan golongan IV, lebih kecil untuk dapat menjaga stabilitas di atas kapal tersebut, karena pas posisi space yang tersedia pada car deek bagian depan sebelah kiri,” tutur Zainal.
Lanjutnya, untuk itu dengan beban muatan kopra yang begitu berat dan posisi berada disebelah kiri haluan depan kapal, maka perwira kapal tidak berani menaikkan kendaraan tersebut dengan digantikan dengan beberapa kendaraan ukuran kecil, mengingat karena kendaraan golongan V barang saja sudah berjumlah 11 unit di atas kapal. Maka untuk menjaga keseimbangan muatan kapal dan keselamatan dalam berlayar maka dirubah posisi pengaturan kendaraan.
“Hal itu petugas lapangan ASDP sudah memberikan penjelasan ke pihak sopir yang mempunyai giliran antrian naik pada trip III dengan KMP Baronang, agar dapat bersabar sebentar dan diikutkan pada pelayanan kapal berikut pukul 13.00 Wit, trip ke IV dengan menggunakan kapal KMP Bobara dengan dengan operator yang sama dari PT ASDP cabang Ternate,” ujar Zainal.
Akan tetapi, bertepatan dengan pas kendaraan tersebut rencananya mau dibawa lanjut ke Bitung, menggunakan kapal milik perusahan PT ALP dari Ternate ke Bitung maka sopir kendaraan golongan lima dengan muatan kopra tersebut bersikeras untuk beli tiket naik ke atas kapal dengan beralasan sesuai antrian.
“Jadi perdebatan dimulai dari situ sesuai dengan video viral yang beredar di media sosial, perdebatan antara petugas lapangan dari pihak operator kapal berlanjut sampai di depan loket pembelian tiket penumpang yang berada di dalam ruangan tunggu penumpang sampai dilanjutkan pada koridor jalan masuk ke atas dermaga. Akan tetapi dengan alasan stabilitas kapal dan keselamatan maka kendaraan angkutan kopra itu tetap tidak diizinkan naik oleh pihak kapal dan diizinkan naik ke kapal yang berikutnya yaitu KMP Bobara milik PT ASDP juga,” katanya.
Untuk menjaga pelayanan di pelabuhan Sidangoli, ASDP cabang Ternate, melalui Korsatpel III pelabuhan penyeberangan Sidangoli, yang bertugas sebagai pengawasan di dalam area pelabuhan penyeberangan Sidangoli langsung memanggil kedua operator kapal koordinator lapangan yang berada di PP Sidangoli untuk kami mintai keterangan terkait kejadian itu, dan terkait bahasa-bahasa yang kurang pantas yang dikeluarkan oleh petugas security dari pengelola Pelabuhan PT ASDP berinisial Haris ke pengguna jasa sopir.
“Kami sudah menyampaikan ke pihak pelabuhan agar dapat memberikan pembinaan kepada oknum security tersebut agar kedepan dalam melakukan tugas pelayanan kepada masyarakat terutama pengguna jasa kapal penyeberangan, jangan bertingkah arogan dan cara penyampaiannya juga harus secara persuasif agar dapat di terima oleh para pengguna jasa,” harapnya.
Perlu diketahui sempat viral video keluhan pengguna jasa transoprtasi di Pelabuhan Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat, yang terjadi pada 19 Oktober 2021. Dimana unggahan akun facebook atas nama Milton Aramana pada 20 Oktober 2021, dalam unggahan tersebut terjadi perdebatan antara pengguna sopir truk lintas ke Bitung, dengan seorang petugas keamanan berinsial HR alias Haris.
Dalam unggahannya akun tersebut menulis terkait dengan pelayanan ASDP di pelabuhan Sidangoli diduga adanya pelaranggan pengguna jasa yang sering naik kapal swasta tidak tidak bisa lagi naik ke kapal pemerintah atau BUMN.
“Kalu oto yang mau nae kapal swasta mo ka Bitung dorang (petugas) nda mau kase nae kapal ASDP dari Sidangoli ke Ternate. (Kalau truk yang kerap naik kapal fery milik swasta tujuan Bitung, mereka (petugas) tidak mau kami naik ke kapal milik ASDP dari Sidangoli ke Ternate),” tulis Milton dalam postinganya.
Milton juga mengatakan sebagai pengguna jasa berhak menggunakan kapal apa saja. ”Kan torang ini pengguna jasa mau nae kapal apa deng kapal ASDP kan milik pemerintah punya bukan milik pribadi. (Kan kami ini pengguna jasa, mau naik kapal apa pun termasuk milik ASDP kan, kan milik pemerintah bukan milik pribadi), cetusnya. (Dickhy)