Muhammad Sinen Didaulat Sebagai Pembina Komunitas Republik Basedu

TIDORE, MALUTTODAY.com – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen didaulat sebagai pelindung dan pembina sebuah komunitas yang bernama Republik Basedu.

Komunitas yang didirikan tahun 2004 ini dibentuk untuk menjalankan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dengan visi besarnya “Menggalang Kebersamaan, Menepis Tangisan Menjadi Senyuman”.

Bacaan Lainnya

Presiden Republik Basedu Provinsi Maluku Utara, H. Mohammad Abdullah Adam kepada awak media mengatakan, pilihan untuk menetapkan Muhammad Sinen sebagai pelindung ini, dikarenakan Muhammad Sinen dianggap sosok yang yang memiliki kesamaan visi dengan Republik Basedu yang mengutamakan soal kemanusiaan.

“Ayah Erik (Muhammad Sinen) ditetapkan sebagai pelindung Republik Basedu karena selama ini kami mengikuti perjalanan hidup beliau. Karena bagi kami, orang yang berhati baik adalah orang yang pernah merasakan penderitaan. Jadi memilih Ayah Erik ini bukan karena dia sebagai wakil wali kota, sebab jika suatu jabatan itu menjadi ukuran, maka gubernur yang akan kami pilih, tetapi kami tidak melihat akan hal itu. Lagipula selama 16 tahun kami juga mengidentifikasi tokoh-tokoh di Malut, namun bagi kami pilihan yang tepat adalah Ayah Erik,” jelasnya Adam usai penyerahan SK dari Republik Basedu kepada Muhammad Sinen bertempat di pantai wisata Maitara, Selasa, (23/3/21).

Adam menambahkan bahwa dalam perjalanan Republik Basedu selama 16 tahun ini, sudah banyak kegiatan-kegiatan sosial berbasis kemanusiaan telah dilakukan. Hal ini bertujuan agar dapat mengembalikan budaya Maluku Utara terkait dengan semangat babari alias gotong royong bisa dihidupkan kembali.

“Aksi kemanusiaan ini pada semua aspek, baik itu soal bencana, maupun bantuan untuk orang miskin. Dan sejauh ini kami telah bergerak menyalurkan bantuan untuk kegiatan bencana alam, diantaranya Gempa di Halsel, Gempa di Palu dan banjir di Manado. Sementara untuk bantuan orang miskin ini kami membangun rumah sebanyak 21 unit di Sofifi, dan masih banyak lagi di kabupaten/kota lainnya yang ada di provinsi Maluku Utara,” ungkapnya.

Bantuan terhadap orang miskin ini, kata Mohammad Abdullah Adam, sebelumnya dilakukan identifikasi terlebih dahulu, selanjutnya akan diverifikasi melalui internal, baru akan ditindaklanjuti. Sementara soal pendanaannya bersumber dari bantuan sukarela para anggota Republik Basedu, maupun pihak-pihak terkait yang ikhlas untuk menyumbangkan.

“Soal pendanaan ini kami tidak bekerjasama dengan pemilik tambang atau pengusaha-pengusaha kaya, bagi kami jika mereka ikhlas untuk membantu maka itu sudah lebih dari cukup,” tandasnya.

Sementara itu Muhammad Sinen mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan dari Presiden Republik Basedu yang telah mengajak dirinya untuk bergabung dalam komunitas tersebut.

“Semoga kehadiran saya dapat membawa perubahan yang lebih baik buat Republik Basedu kedepannya. Pasalnya, hasrat untuk membentuk komunitas yang bergerak pada urusan-urusan kemanusiaan ini, telah menjadi impiannya sedari dulu. dan kehadiran Republik Basedu, membuat saya sangat merasa bersyukur,” ucapnya.

Orang nomor dua di Pemkot Tikep ini menambahkan bahwa meskipun soal kemiskinan telah menjadi tanggungjawab pemerintahan, tetapi masih saja ada yang tertinggal atau terabaikan. Olehnya itu dengan hadirnya Republik Basedu ini diharapkan dapat membantu pemerintahan untuk mengentas angka kemiskinan di provinsi Maluku Utara.

“Mudah-mudahan kehadiran saya dapat membawa spirit baru bagi mereka untuk terus beepikir dan melakukan kebaikan buat orang miskin,” pungkasnya. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *