Kunjungan Kerja Menteri Ketenagakerjaan RI di Kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park

Kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan di Kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park. (Foto: Humas PT IWIP)

HALTENG, MALUTTODAY.com – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah melakukan kunjungan kerja perdananya ke Maluku Utara selama dua hari dan akan meninjau dua daerah, yakni Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah.

Dalam melaksanakan kunjungan kerja, Menteri Ketenagakerjaan didampingi oleh Dirjen Binalattas Budi Hartawan, Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono, Dirjen Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang, Staf khusus dan jajaran Kementerian Ketenagakerjaan.

Bacaan Lainnya

Kunjungan ke Maluku Utara ini dilakukan dalam rangka membuka acara pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan di aula Balai Latihan Kerja Ternate dan melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Industri Weda Bay (IWIP).

Kedatangan Menteri Ketenagakerjaan RI beserta rombongan di bandara PT IWIP Halmahera Tengah disambut secara langsung oleh Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe dan Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara.

Kunjungan Kerja Menteri Ketenagakerjaan di kawasan IWIP bertujuan untuk melihat secara langsung lokasi training center IWIP, smelter, PLTU, dermaga dan untuk menghadiri acara ceremonial penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) maupun Weda Bay Nickel (WBN) serta penandatanganan MoU Ditjen Binalattas dengan IWIP yang juga dihadiri oleh Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP KEP) baik IWIP maupun WBN.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, penandatanganan MoU pada hari ini adalah sebagai bentuk komitmen Kemenaker untuk mendukung proyek prioritas pendukung perekonomian dan untuk meningkatkan kompetensi SDM di wilayah Indonesia timur.

MoU ini akan menjadi landasan untuk bersinergi dalam peningkatan kualitas, daya saing dan produktivitas sumber daya manusia di bidang industri pengolahan nickel melalui penerapan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja.

“Kerjasama ini penting agar proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta. Dengan sinergi tersebut dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap. Pada akhirnya program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM bagi industri sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara Lembaga pelatihan dan industri,” kata Menaker Ida.

Terkait penandatangan PKB antara PT IWIP dan serikat pekerja, hal ini merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Dengan adanya PKB maka akan ada kejelasan sisi legalitas dalam hubungan antara perusahaan dan pekerja yang diharapkan akan menciptakan harmoni dalam hal hubungan industrial yang pada akhirnya akan berpengaruh positif pada produktivitas.

“Kita berharap ke depannya hubungan industrial yang ada di Kawasan Weda Bay bisa terus harmonis dan kami dari Kemnaker dan pemerintah daerah melalui pihak Dinas Tenaga kerja daerah selalu berkomitmen untuk membantu menjaga keharmonisan ini,” ujarnya.

Kehadiran kawasan Industri Weda Bay yang dikelola PT IWIP, kata Ida, diharapkan juga dapat membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran, meningkatkan kompetensi, daya saing dan kesejahteraan pekerja Indonesia khususnya di Provinsi Maluku Utara. Oleh karena itu Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada PT IWIP yang membuka lapangan kerja bagi sekitar 12.000 orang pada tahun 2021 dalam menunjang proyek konstruksi dan produksi smelter.

“Semoga dengan terus berkembangnya kawasan Industri Weda Bay, masalah ketenagakerjaan khususnya masalah pengangguran bisa teratasi dan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Maluku Utara bisa terus meningkat,” harapnya.

Bagi Presiden Direktur IWIP Xiang Binghe, perkembangan pesat IWIP selama periode ini karena mendapat dukungan kuat dari pemerintah Indonesia baik pemerintah pusat maupun daerah dan tentunya dukungan dari seluruh karyawan IWIP.

Xiang Binghe menyampaikan bahwa IWIP selalu meyakini bahwa sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan dan merupakan perwujudan nilai-nilai penting dari perusahaan. Oleh Karena itu, program manajemen dan pelatihan sumber daya manusia sangat berguna dalam mengembangkan potensi karyawan dan perusahaan, meningkatkan kinerja dan kemampuan pribadi karyawan, dan sebagai penggerak penting untuk meningkatkan daya saing inti perusahaan.

Xiang Binghe juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah di kawasan IWIP disela kesibukan beliau dalam menjalankan tugas sebagai Menteri serta dukungan pemerintah terhadap IWIP dalam menjalin koordinasi kerja dengan Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

“Melalui kunjungan Menteri ini, kedepannya kami akan mempererat kerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan melakukan invosi dalam pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia” ucap Binghe.

Tentang IWIP

Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) merupakan Kawasan Industri terpadu pengolahan logam berat yang terletak di Lelilef, Weda, Halmahera Tengah Maluku Utara. Didirikan pada 30 Agustus 2018, IWIP merupakan salah satu dari Proyek Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024 serta ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui pengesahan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Sebagai pengelola Kawasan Industri, IWIP menyediakan infrastruktur penunjang seperti jalan akses, pelabuhan, airport, pembangkit listrik untuk memfasilitasi kegiatan pabrik Ferronickel Smelter para tenan, antara lain PT Weda Bay Nickel, PT Yashi Indonesia Investment dan PT Youshan Nickel Indonesia. (rilis/dch/gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *