TERNATE, MALUTTODAY.com – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, Syukur Lila penuhi panggilan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, Kamis (13/08/2020) untuk mengklarifikasi dugaan korupsi tiga item pekerjaan di dinas tersebut.
Kasi Penkum Kejati Malut, Richard Sinaga dikonfirmasi wartawan membenarkan terkait kedatangan Kadishut Malut ini.
“Iya memang benar, hari ini kita undang klarifikasi terhadap Kadishut Malut,” ucap Richard di kantor Kejati Malut.
Richard menambahkan, Kadishut Malut diundang oleh tim di Bidang Intelijen Kejati Malut untuk melakukan pengumpulan data (Puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket).
“Tim di Bidang Intelijen yang melakukan klarifikasi terhadap Kadishut,” imbuhnya.
Richard bilang, tak hanya Kadishut Malut, tim Bidang Intelijen juga telah mengundang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dishut Malut, juga untuk klarifikasi terkait kasus ini.
“Kemarin tim juga meminta klarifikasi terhadap salah satu PPK terhadap dugaan kasus yang dilaporkan,” katanya.
Sementara itu, kata Richard, untuk CV Gamalia sebagai pihak yang mengerjakan proyek juga akan dipanggil, namun masih menunggu hasil klarifikasi yang dipelajari oleh tim Bidang Intelijen Kejati Malut.
“Untuk pihak ketiga, menunggu hasil dari tim,” tambah Richard.
Sekedar diketahui, dalam laporan dugaan korupsi di Dishut Malut, terdapat pada tiga item pekerjaan, mulai dari proyek program rehabilitasi hutan dan lahan pada pengadaan pembibitan dan tanaman, alat dan bahan pemeliharaan tanaman tahunan yang bersumber dari APBD tahun 2019 senilai Rp 2,1 miliar dengan harga penawaran Rp 1,6 miliar.
Proyek pembangunan rekonstruksi fasilitas sarana prasarana pendukung wisata mangrove Sofifi tahun 2019 senilai Rp 1,7 miliar lebih.
Proyek pengadaan barang tanaman pembibitan dan penanaman (pemeliharaan tahap I) senilai Rp 700 juta. Tiga item proyek pada 2019 di Dinas Kehutanan Provinsi Malut itu dikerjakan oleh CV Gamalia. (Shl)
