Demo GPM di Kejati Terkait Sejumlah Kasus Dugaan Korupsi di Tikep, Dibubarkan OTK

TERNATE, MALUTTODAY.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut) terkait sejumlah dugaan kasus korupsi di Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep) berakhir ricuh.

Amatan media ini, aksi tersebut di dua titik, pertama di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara (Malut) berjalan lancar. Namun, ketika di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Malut, massa GPM Malut sedang berorasi di depan kantor siang tadi tiba-tiba dibubarkan oleh sejumlah orang yang tak dikenal (OTK).

Bacaan Lainnya

Alhasil, terjadi aksi saling kejar mengejar di halaman kantor Kejati Malut. Ketegangan itu berhasil dilerai oleh pihak kepolisian yang bertugas mengawal aksi unjuk rasa tersebut.

Koordinator aksi, Hartono Halek kepada sejumlah awak media mengatakan, secara kelembagaan, GPM Malut akan menempuh jalur hukum terkait insiden tersebut. Pasalnya, dalam insiden itu, salah satu massa aksi mengalami tindakan kekerasan.

“Kami akan menempuh jalur hukum,” ujar Hartono, Selasa (04/08/2020).

Hartono menambahkan, dirinya menduga sejumlah kelompok pemuda yang membubarkan aksi unjuk rasa itu merupakan kiriman dari pihak-pihak yang merasa dirugikan atas aksi unjuk rasa tersebut.

“Aksi kami ini untuk mendesak Kejati dan Polda melakukan pemeriksaan atas penggunaan APBD Kota Tikep tahun 2019,” desaknya.

Dalam aksi tersebut, GPM Malut membeberkan sejumlah kasus. Diantaranya, adanya penambahan pendapatan yang bersumber dari dana tranfer pusat sebesar Rp 13 miliar Iebih pada BPBD Tikep dan afermasi dana bos.

SPPD Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tikep, masalah tunjangan pegawai di Badan Pangelolaan Keuangan Daerah Belanja jasa pemateri atau narasumber, belanja barang dan jasa terutama pada belanja pakai habis dan belanja pemeliharaan gedung.

Kemudian, temuan BPK pada proyek jalan lingkar Maitara dan proyek pembangunan jalan Payahe-Daepodo dan proyek timbunan jalan Fika-fika.

Sementara itu, Wali Kota Tikep Capt Ali Ibrahim dan Wakil Wali Kota Tikep Muhammad Senen belum merespon saat dikonfirmasi terkait aksi ini. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *