Polisi Koordinasi Dengan Lapas Buru Napi Pemilik Ganja 2,7 Kg, Kalapas: Akan Kami Berikan Akses

TERNATE, MALUTTODAY.com – Satuan Reserse Narkotika (Sat Resnarkoba) Polres Ternate akan melakukan koordinasi dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ternate, untuk mengungkap oknum napi diduga pemilik ganja 2,7 kilogram yang dikirim dari Aceh.

Kasat Resnarkoba Polres Ternate, AKP Bahrun Hi Syahban kepada wartawan mengatakan untuk pengungkapan ganja kering seberat 2,7 kilogram ini secepatnya dilakukan koordinasi bersama pihak Lapas Ternate untuk mencari tahu siapa pemilik dari paket barang tersebut.

“Secepatnya akan dikoordinasi dengan Kalapas Ternate, untuk mengungkap kasus tersebut,” ungkap Bahrun di ruang kerjanya, Sabtu (05/04/2020).

Bahrun bilang, secepatnya pihaknya akan melayangkan surat ke Lapas Ternate agar melakukan penyelidikan dalam kasus yang sudah diungkap.

“Karena BB tersebut cukup banyak dan anehnya dipasok dari Aceh untuk masuk ke Ternate yang dikendalikan napi yang ada di Lapas,” ucapnya, sembari mengatakan jika masyarakat melihat adanya pengedaran narkoba, segera mungkin melaporkan ke kepolisian terdekat.

Terpisah, Kelapa Lembaga Pemasyaratakan (Kalapas) Kelas IIA Ternate Maman ketika dihubungi wartawan mengatakan dalam pemberantasan narkotika di dalam Lapas, pihaknya sangat mendukung hal tersebut.

“Kami sangat membantu untuk penegak hukum, untuk berkalaborasi seperti kemarin dari Polda Malut datang untuk sama-sama razia gabungan di dalam lapas,” ungkapnya.

Maman menambahkan, segala bentuk penyelidikan di dalam Lapas, pihaknya memberi akses, seperti pihak Polda Malut yang melakukan pemeriksaan terhadap napi yang diduga terlibat, diberikan tempat untuk pemeriksaan.

“Kami pastinya memberikan akses, seperti kemarin ada pemeriksaan kami berikan tempat,” jelasnya, sembari mengatakan pihaknya saat ini setiap harinya melakukan razia, pasca-pemberitaan pengungkapan gnja 2,5 kg, yang diduga berkaitan dengan napi di dalam Lapas.

Disentil mengenai tersangka yang diringkus Polres Ternate mengaku berkenalan dengan napi menggunakan media sosial (Medsos) dirinya menegaskan harus di dalami.

“Ini harus didalami, ini kewajiban saya untuk mendalami kebenaran itu, pastinya ada handphone,” tegasnya. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *