Warga Kelurahan Dufa-Dufa Menolak SKB Dijadikan Ruang ODP Virus Corona

TERNATE, MALUTTODAY.com – Masyarakat Kelurahan Dufa-Dufa Kecamatan Ternate Utara menolak Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) untuk menggunakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Ternate untuk merawat Orang Dalam Pantauan (ODP). Virus Corona atau Covid-19.

Dalam aksi penolakan, terlihat masyarakat menutup akses jalan menuju ke gedung SKB dan di warnai dengan pemasang baliho yang tertulis “Kami masyarakat Toloko dufa-dufa, menolak keras pasien Corona masuk di dalam SKB” tak hanya itu ada juga yang bertulisan “Kami menolak SKB, sebagai tempat isolasi Covid-19”.

Dalam aksi protes tersebut, salah satu masyarakat lingkungan Toloko menggunakan akun pribadinya di Media Sosial (Medsos) Facebook (FB) atas nama Icha Cando Madano menggunggah beberapa foto dengan caption “Masyarakat toloko jln SKB demo penolakan pasien positif virus Corona di isolasi d gedung SKB. Yaaa Allah jahukan jangan terima dia kalu smpe tarima torang sini kabwa Iko tajangke sudah, yaa Allah ee so tara aman da sini kabwa, pas saya pe lorong lagi baru tara baku jao deng gedung SKB, Ngoni aneh kapa isolasi pasien yang positif Corona kong isolasi di tempt yang pemukimannya padat model bagini. Mama Abah,” tulisnya.

Dalam postingan dalam waktu satu jam, mendapat tanggapan dari warganet 95 like, 60 komentar dan 74 kali dibagikan.

Camat Ternate Utara, Julkifli kepada wartawan mengatakan, SKB direncakan sebagi salah satu penempatan ODP, dan bukan Pasien Dalam Pantauan (PDP).

“Jika ada masyarakat yang datang dari luar Ternate, di bawa ke SKB, kalau dilihat ada gejala-gejala langsung di bawa ke RSUD,” akunya.

Julkifli menambahkan, penolakan masyarakat lingkungan SKB, dirinya mengaku banyak masyarakat yang keluar.

“Masyarakat tadi banyak yang keluar, melakukan aksi penolakan,” akunya.

Terpisah, Kapolsek Ternate Utara, AKP Efrian Batiti ketika dikonfirmasi wartawan melalu WhatsApp membenarkan adanya aksi penolakan dari warga lingkungan Toloko.

“Betul sekali, warga lingkungan Toloko melakukan aksi protes, tentang tempat isolasi Pasein ODP,” singkatnya. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *