GP Ansor Halbar Gelar PKD dan Konfercab

JAILOLO, MALUTTODAY.com – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Halmahera Barat menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) II dan Konfrensi Cabang (Konfercab) III, di Villa Gaba Desa Guaemaadu, Kecamatan Jailolo, Minggu (16/2/2020).


Kegiatan dengan tema Kepemimpinan Ansor dalam merawat Keislaman, Keindonesiaan Dan Kebangsaan. Yang merupakan bagian dari pendidikan organisasi. Dan, sebagai upaya, melanjutkan regenerasi kepengurusan GP Ansor Halbar.


Ketua GP Ansor Halbar Riswan Hi. Kadam, mengatakan dengan Konfercab kali ini tidak sekedar tuntutan rutinitas semata, tetapi bisa dijadikan media, konsolidasi kaders dan pemberdayaan kader. Sehingga dapat mendorong kemandirian GP Ansor Halbar kearah lebih baik.


“Dalam rangka memperkuat dan mendorong kemandirian GP Ansor,” ujarnya.


Lanjut Riswan, GP Ansor sudah lakukan terobosan dan upaya. Walaupun begitu, dirinya menyadari masih terjadi kekurangan dan kelemahan dalam kepemimpinan masa periode ini.

“Walaupun saya sudah tidak lagi menjadi ketua, saya tetap tidak lepas tangan begitu saja, tapi akan terus berhikmat pada NU dan GP Ansor,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Riswan, pada kepengurusan yang baru dapat memberikan loyalitas terhadap organisasi ini lebih baik lagi kedepan,” tandasnya.

Sementara Ketua Wilayah GP Ansor Malut, Salim Taib, pada kesempatan itu, mengatakan kepemimpinan GP Ansor kali ini harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Karena inilah, sesungguhnya pada hakikat pemikiran dan tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan zaman.

“Karena itu, hakikatnya dari pada politik kebangsaan sebagaiamana tema yang diangkat hari ini, dapat menjaga keislaman ala Indonesia atau sekarang disebut islam Nusantara territorial,” ketusnya.

Kadispora Halbar Imrat Idrus, mewakili Bupati Halbar, dalam sambutannya, mengatakan dinamika menjelang proses Pemilihan Kepala Daerah cukup tinggi. Dengan begitu, diharapkan selaku ketua NU Halbar. Bagi semua badan otonom dibawah NU maupun diluar badan otonom, agar tetap berpegang prinsip ahli sunnah waljamah, yang berada di Halmahera Barat agar saling menjaga dan saling menguatkan. Jangan karena berbeda partai maupun di Pemerintahan jadi saling menjatuhkan.

“Siapapun yang mengaku warga pergerakan, mengerucut kepada NU dilarang saling fitnah. Tapi, harus menjaga dan membesarkan,” pungkasnya. (ssd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *