Gegara Komentar di Facebook, Kepsek Pukul Pegawai DPRD Malut

Korban, Sukirman Ahmad saat diwawancarai awak media

TERNATE,MALUTTODAY.com – Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 8 Kota Ternate, Mustamin Lilla diduga memukuli pegawai honorer DPRD Provinsi Maluku Utara (Malut), Sukirman Ahmad, lantaran Mustamin merasa tersinggung dengan unggahan status Sukirman di facebook.

Sukirman saat ditemui di Mapolres Ternate mengatakan, kejadian berawal dari postingan-nya di dinding akun milik oknum kepsek, dengan menulis status tentang foto bersama jamaah di depan Masjid Nurudin Desa Pacao, Loloda Utara, Halmahera Utara (Halut) yang sementara dibangun oleh masyarakat, unggahan itu lalu menuai banyak komentar dari warganet termasuk korban.

Bacaan Lainnya

Salah satu warganet Iriani Hasan yang mengomentari status tersebut, dengan bahasa komentar, “panitia pembangunan mesjid k apa e,” tulis salah satu warganet itu. Dan oknum kepsek membalas, “Ketua To?”

Selanjutnya, korban juga ikut berkomentar di kolom berikut yang di-posting oknum Kepsek, “Sapa yang ketua panitia masjid,” tanya korban dan oknum kepsek membalas dengan nada bahasa tertawa.

Selang beberapa jam kemudian korban menulis status di dinding Facebook, “Barang so jadi baru satu-satu batunjung muka dari dulu ngoni dimana kong, #Bacari mukadesiokooo,” tulis Korban.

Dari postingan tersebut, karena merasa tersinggung, oknum Kepsek ini naik pitam dan pada Minggu (2/2/2020) oknum kepsek langsung mencari Sukriman, dan ditemukan di rumah kakak korban bernama Alimin di Kelurahan Gamayou, disitu korban dipukuli.

“Ada orang tidak dikenal ketuk pintu rumah, jadi saya keluar pas di depan pintu rumah, dia tanya saya, ngana nama Iki, jadi saya bilang iya betul saya Iki, dan saat itu kami saling menyapa dan dia tanya ngoni yang masalah deng pak Kepsek? langsung saya jawab iya mungkin di Facebook, jadi pas saya ke dapur mau minum air, dan turun dari tangga, paitua (oknum Kepsek) masuk dalam rumah so tidak pakai tanya langsung dia pukul saya pe dalam muka hanya saya tangkis, jadi dia mencoba pukul lagi saya so menghindar dan menyelamatkan saya pe diri,” kisah Sukirman.

Dari kejadian ini, keluarga korban tidak terima baik dan melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Ternate untuk diproses hukum. Namun kedua belah pihak bersepakat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

“Jadi masalah ini dorang (mereka) minta selesaikan secara kekeluargaan, jadi saya iyakan saja, hanya saja saya punya mama mantu belum terima baik karena foto mereka dihambur-hambur kan ke FB, saat itu paitua cari saya di saya punya mama mantu, dan meminta foto bersama, jadi saya pe mama mantu tidak terima dorang pe foto kirim di FB,” ujarnya.

Sementara Kepsek SMA Negeri 8 Kota Ternate, Mustamin Killa mengakui atas insiden tersebut.

“Iya betul saya pukul dia, cuman dia tangkis saya pe pukulan, dia (korban) harus tahu bahwa saya pukul dia itu bukan karena saya dendam atau marah, tapi saya pukul dia karena saya anggap dia saya pe anak anak, jadi itu proses didikan orang tua terhadap anak,” ujarnya.

Menurutnya, meski pun status tidak menyebutkan namanya, Namun ia sangat tersinggung.

“Biar dia pe status Facebook tidak sebut saya punya nama, cuman saya sangat merasa tersinggung sekali, tapi masalah ini sudah diselesaikan di Kantor Polres Ternate secara kekeluargaan,” tandasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ternate, AKP Riki Arinanda menyatakan laporan kasus penganiyaan oleh oknum Kepsek SMA Negeri 8 Kota Ternate, Mustamin Lilla terhadap pegawai honorer di DPRD Provinsi Maluku Utara ini nanti dicek lagi, sebab laporannya belum diterima.

“Laporan terkait dengan kasus tersebut, saya belum terima, meskipun kasusnya dilaporkan telah diselesaikan, namun apabila kasus menganggu Kamtibmas kita lanjutkan perkaranya, walaupun ada penyelesaian,” singkatnya. (Shl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *