Bupati Halbar Hadiri Ritual Adat Tulude, Wabup AZM Banjir Pujian

JAILOLO, MALUTTODAY.com – Kehadiran Bupati Halmahera Barat Danny Missy dan Wakil Bupati Ahmad Zakir Mando disambut hangat oleh warga suku Sanger yang telah berdomisili di Halmahera Barat.

Dalam kegiatan ritual adat Tulude, yang digelar oleh warga suku Sanger, berlangsung di dusun Jati Desa Soakonora, Kecamatan Jailolo, Jumat (31/1/2020).

Bacaan Lainnya

Tak menyangka, Wakil Bupati Halbar Ahmad Zakir Mando (AZM) banjir apresiasi dan pujian dari warga suku sanger atas partisipasinya, serta dukungan seluruh pihak sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Walaupun begitu, Acara Tulude atau sebagai ritual pemanjatan doa, meninggalkan  kebiasaan lama dan ganti yang baru. Mulai ritual puncak kegiatan  dengan cuci tangan dari Bupati Halbar Danny Missy, disusul perangkat adat, Kepala Desa (Kades) Soakonora Erasmus Samudara, Wakil Bupati Halbar Ahmad Zakir Mando.

Acara dimulai pengantar kue ritual oleh masyarakat adat itu diiringi nyanyian adat berbahasa sanger dan diakhiri sepata kata oleh tokoh adat untuk memberi kue sebagai ritual tulude kepada Bupati.

Bupati Halbar Danny Missy, dikesempatan itu, menyatakan dari jumlah suku sanger di wilayah Halmahera Barat sebanyak 17 ribu sebagaimana diakui tokoh suku sanger merupakan jumlah yang banyak. Dengan begitu, Danny berjanji akan membangun rumah adat suku sanger di tahun mendatang.

Dia mengaku, ritual tulude yang ditampilkan suku sanger direspon oleh Daerah. Maka dijanjikan kedepan akan dibuat acara yang lebih besar.

Selain itu, Danny meminta, masyarakat menjaga ketertiban dan kerukunan hidup bermasyarakat meski sekalipun berbeda pilihan di momentum Pilkada nanti. Terlebih kedepan, Wakil Bupati Ahmad Zakir Mando juga mengikuti calon sebagai Bupati Halbar, sehingga warga meminta tidak menciptakan perbedaan meski berbeda suku, agama dan adat di wilayah Halbar.

Ketua Panitia Ritual Tuluke, Elai Sanggelorang kepada wartawan, mengatakan acara tersebut dilakukan sebagai ritual pemanjatan doa meninggalkan kebiasaan lama dan digantikan yang baru. Karena, sesuatu yang tidak baik wajib dibuang untuk menata yang baru ditahun yang baru.

Senada juga disampaikan Kepala Desa Soakonora Erasmus Samudara, pada sambutannya, membenarkan bahwa subtansi dari ritual adat tulude adalah melepas sesuatu yang lama dan menggantikan yang baru dari wujud pelaksanaan ritual tersebut.

Kades mengaku, kegiatan itu dapat berjalan dengan baik atas dukungan seluruh pihak. Terlebih dan teristimewa kepada Wakil Bupati Halbar Ahmad Zakir Mando, yang memberikan bantuan hingga warga bisa tampil meria pada acara tersebut. (ssd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *