Kasus Gizi Buruk di Halbar, Kemenkes Akui Penyebabnya Kekurangan Pangan

JAILOLO, MALUTTUDAY.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Hingga memakan korban jiwa disebabkan Karena masih kekurangan Pangan.

“Gizi buruk 100 persen bukan salahnya Pemerintahan Daerah maupun pusat. Tetapi gizi buruk itu, penyebabnya karena kurangnya pangan dan kita lihat di Halmahera Barat sendiri masih kurang pangan,” kata Mentri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek kepada sejumlah wartawan pada Kegiatan Peringati Hari Malaria se-dunia ke- 12 dan Jambore Fasilitator Pla Malaria Provinsi Maluku Utara ke- 4 yang dipusatkan di lapangan sasadu, Senin (1/4/2019).

Walaupun demikian, lanjut Nila, bagi para Ibu harus mengasuh anak dengan baik untuk pertama pada 1000 hari. Karena menurutnya, kehidupan itu sangat penting.

“Kalau untuk perempuan yang melahirkan harus punya gizi yang baik karena saya sering liat untuk di kota-kota besar itu, para ibu-ibu hamil tidak mau kelihatan kalau perutnya gendut dan itu tidak bisa karena kalau dia diet takutnya anaknya lahir bisa-bisa meninggal Karena anak-anak dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) justru meninggalnya angka kematian nianatus itu di bulan pertama karena berat badan lahir rendah,” cetusnya.

Menkes juga menambahkan, selaku Orang tua harus bertanggung jawab untuk dikasih makan ke anaknya kemudian menyusui anaknya karena baginya itu sangat penting.

“Dan asih tidak ada gantinya dengan susu bubuk luar biasa itu, Tuhan memberikan Sampai dengan 6 Bulan eksekutif dan ini agak beda kaya dulu. Karena dulu kalau anak-anak nangis langsung di beri asih 6 bulan baru beri tambahan makanan, jika 2 tahun kita bisa lakukan ini maka anak kita akan cerdas tetapi kalau kita tidak lakukan maka anak kita bisa D stange otaknya bisa begitu pendek. Maka bisa jadi beban negara,” timpalnya.

Dia juga mengatakan, jika memang benar di Halmahera barat ada salah satu gizi buruk yang meninggal maka harus di telusuri untuk mengetahui penyebabnya apa,” tutupnya. (ssd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *