JAILOLO, MALUTTTODAY.com – Sebagian program kerja pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dibawah kepemimpinan Bupati Danny Missy terancam gagal diakhir masa jabatannya. Pasalnya, tiga program prioritas baik sektor Pertanian, Pariwisata, dan Perikanan, hingga berbagai sarana infkastruktur belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Sampai sejauh ini semangat Bupati dalam upaya pengembangan sudah luar biasa. Namun, belum dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Wakil ketua I DPRD Halbar, Ibnu Saud Kadim, via WhatsApp, Senin (11/3/2019).
Lanjut Ibnu, tiga program unggulan yang merupakan prioritas utama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selama lima tahun ini, belum dirasakan masyarakat karena Pemda belum maksimal mendorongnya.
“Hal itu dikarenakan, Pemda belum maksimal mendorong tiga program itu. Sebab, baru sebatas semangat dan propaganda,” tandasnya.
Menurut Ibnu, setiap tahun anggaran porsi untuk ketiga sektor tersebut juga masih sangat kecil, dan yang dilakukan pemda saat ini baru sebatas membuka akses jalan dan lainya.
Sedangkan kaitanya dengan pertanian, program jagung masih 0,14 % dari target 20 ribu hektare yang mau dikembangkan kelihatannya masih banyak masyarakat yang ragu megalihkan kegitan untuk pengembangan jagung.
Tidak sebatas sampai disitu, bahkan ditambah lagi dengan harga kopra yang turun drastis. Sehingga dengan begitu, masyarakat masih menunggu pengembangan komoditi yang tepat dan manjanjikan.
“Justru sektor perikanan yang kurang ada perhatian dari sisi anggaran. Namun rasio pngembangannya perlahan naik. Untuk sektor pariwisata apalagi. kita membutuhkan anggaran yang lebih besar lagi dalam kondisi APBD Halbar yang ngos-ngosan sejak Bupati dilantik, Jadi baiknya fokus dulu di perikanan dan pertanian,” cetusnya.
Ibunu juga menambahkan, Masyarakat baru sebatas mendengar program pengembangan jagung. Namun belum mengalihkan kegiatan penanamannya.Apalagi merasakan hasilnya, Barometer Peningkatan tiga sektor itu harus terlihat pada peningkatan daya beli masyarakat.
Padahal sebagai pengembangan usaha-usaha yang mendukung tiga sektor itu dan peningkatan PAD. Tetapi yang terjadi saat sekarang ini, malah pasar makin lesu khususnya di pusat Ibu Kota Kabupaten.
Maka dari itu, inilah yang harus menjadi fokus perhatian bersama, bahwa pengembangan ketiga sektor tersebut membutuhkan SDM yang mampu untuk merancang skema pngembangannya.
Ibnu juga menyarankan, Bupati semestinya mencari ahli Pertanian dan Perikanan agar menyusun projek pngembangan sesuai dengan kondisi alam dan karakter bertani masyarakt stempat. Kemudian kita bersama-sama mengfokuskan anggarannya agar dalam waktu 5 tahun masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya.
“Untuk sektor pariwisata, Masyarakat sudah mengembangkan potensi wisata melalui Dana Desa (DD) didesanya masing-masing. Bahkan itu suda berjalan selama tiga tahun ini, walau masih sederhana dan berskala lokal. Karena mengembangkan sektor pariwisata membutuhkan biaya yang sangat besar, Halbar membutuhkan investor pariwisata yang berani maksimal dari sisi permodalan sehingga pengembangan Wisata bisa berkembang maju,” pungkasnya. (wan)