TERNATE, MALUTTODAY.com – Kota Ternate kembali mengalami inflasi pada Oktober 2018, setelah deflasi pada beberapa bulan lalu. Hal ini rupanya dipicu oleh 6 kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan.
“Pada Oktober 2018, Kota Ternate mengalami inflasi pada enam kelompok pengeluaran dan stagnan pada satu kelompok pengeluaran,” kata Kepala BPS Malut, Misfahrudin dalam press rilis di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Kelurahan Stadion, Kamis (1/11/2018).
Menurutnya, 6 kelompok pengeluaran tersebut, yaitu bahan makanan sebesar 0,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen.
Kemudian disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen serta kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Kelompok yang stagnan, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,00 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan dominan mempengaruhi inflasi pada Oktober 2018 antara lain, beberapa jenis ikan segar cakalang, teri, tongkol, dan tuna, cabai rawit, daging ayam ras, cakalang asap dan emas perhiasan,” ungkapnya.
Diketahui, inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 3,03 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 3,26 persen. Jika diurutkan Ternate berada di urutan ke 54 dari kota yang mengalami inflasi. (Ong)