SANANA, MALUTTODAY.com – Tim pasangan calon gubernur provinsi Maluku Utara (Malut) nomor urut 1 Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM-RIVAI) melakukan pembekalan saksi. Tentang pengamanan pungutan suara ulang (PSU), berlangsung di gedung Sekretariat DPD II Partai Golkar Kepsul, Rabu (10/10/2018).
Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kepulauan Sula Ismail Kharie mengatakan, PSU ini adalah salah satu konsekuensi hukum yang telah diputuskan oleh mahkamah konstitusi (MK), jadi harus dijalani sesuai apa yang telah diputuskan.
“PSU yang dilaksnakan di 2 kecamatan dan 6 desa, yakni Kecamatan Sanana dan Kecamatan Taliabu Barat, serta 6 Desa yang ada di Koa Teluk dapat berjalan dengan baik. Tanpa ada intimidasi dari pihak-pihak manapun,” kata Ismail kepada awak media usai melakukan pembekalan saksi.
Lanjut Ismail, pihaknya berharap bahwa siapa yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Malut, nanti bisa membawa Malut lebih baik kedepan. Untuk target AHM-Rivai di Kabupaten Kepulauan Sula itu 80 persen
“Kami punya saksi ada 100 saksi. Jadi masing-masing TPS itu adalah dua untuk mengawal TPS tersebut,” tandasnya.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Halut Frans Maneri menambahkan, jika AHM-RIVAI menang dalam PSU ini maka sangat luar biasa.
“Kita tidak bisa berbicara banyak terkait dengan kondisi daerah ini. Namun, kita harus berbicara bahwa Malut aman, damai, dan sejuk dalam PSU,” ucapnya.
Frans menambahkan, jangan jadikan komunitas tertib dan kemudian melakukan konflik, karena susah atau senang cukup kita rasakan. Dan, jangan hanya orang lain yang tahu janji ingkar janji saja.
Untuk sekedar diketahui, turut hadir dalam pembekalan tersebut, Ketua DPRD Malut Alien Mus, Bupati Halmahera Utara (Halut) Frans Maneri, ketua DPD Partai Nasdem Malut, Ketua Partai Golkar Sula, Ketua DPD Parati PPP Sula, Ketua KPU Sula, serta Ketua Bawaslu Sula. (wan)
