GMKI Tobelo Soroti Kelangkaan BBM

foto : GMKI Tobelo (sri/ Maluttoday)

TOBELO, MALUTTODAY.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo menyoroti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat aktivitas masyarakat lumpuh.

GMKI Tobelo dalam tuntutan, mendesak Pihak Polres Halut, segara mengusut tuntas aktor atau dalang dari terjadinya kemacetan BBM. Selain itu, Pemerintah segera mengambil tindakan untuk memerintahkan ke pihak peertamina agar mendidistribusikan BBM ke SPBU yang ada di Halmahera Utara, serta Pemerintah harus menstabilkan tarif angkutan penumpang ketika paska kemacetan BBM, Meminta Pemerintah Daerah (Eksekutif dan Legislatif) agar memediasi antar pihak perusahaan dan supir angkot yang merasa dirugikan, dan fungsikan AMPS yang ada di Halut sebagai perpanjangan SPBU agar depot eceran tidak menjamur di kawasan Halmahera Utara.

 “Aksi unjuk rasa GMKI Tobelo kemarin, Kami mendesak pihak Polres dan Pemkab untuk segera mengambil tindakan atas kelangkaan BBM yang terjadi saat ini,”ungkap ketua Cabang GMKI Tobelo Arky Yanto Hakuta.                                                          

Sementara Korlap Fredrikson Salawangi, dalam orasinya, mengatakan,  masyarakat Halmahera Utara pada umumnya, dalam beberapa hari terakhir mengalami berkurangnya pasokan BBM baik di tempat pengisian umum (SPBU) sampai pedagang eceran. Dengan begitu, masalah ini sangat mengganggu aktifitas masyarakat, baik sebagai supir angkot, tukang ojek, serta lainnya.

Untuk itu, lanjut Fredrikson, membuat masyarakat resah dengan harga angkot yang juga ikut naik dari tarif biasa Rp.120 Ribu naik menjadi Rp.200 Ribu untuk jasa Sofifi-Tobelo, sedangkan untuk angkutan ojek/bentor  dari Rp.5 Ribu menjadi Rp.10 Ribu- Rp.15 Ribu. Sedangkan harga BBM di pedagang eceran dari harga Rp.10 Ribu naik Rp.20 Ribu sampai Rp. 25 Ribu/liter. (ris)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *